Sejarah

Sejarah Singkat

Pada tahun 80-an Rotary International hanya memperbolehkan laki-laki untuk bergabung dalam organisasinya. Saat itu Rotary Club yang pertama di Bali adalah Rotary Club of Bali Denpasar, dengan GGR Past President Soerjo Wibisono. Beliau sangat ingin membuat klub baru dengan anggota perempuan. Rupanya gagasan ini juga banyak dibicarakan oleh Rotary International sehingga pada tahun 1989 Rotary International Council menandatangani perjanjian bahwa perempuan dapat menjadi anggota Rotary Club. Sejak saat itu, niat kuat beberapa anggota Rotary Club of Bali Denpasar untuk mengajak perempuan menjadi anggota, muncul kembali meski ada beberapa anggota yang tidak setuju. Dengan pembahasan lebih lanjut, tercapai kesepakatan dan RC Bali Denpasar akhirnya mengundang beberapa perempuan dalam pertemuan di Restoran Sita yang bertepatan dengan Hari Kartini pada tanggal 23 April 1991. Pertemuan tersebut membahas pembentukan klub baru yang beranggotakan perempuan. Presiden Arnold Muti yang saat itu memimpin Rotary Club of Bali Denpasar menunjuk Past President Radom Iskandar sebagai GSR club baru itu. Rapat tersebut dihadiri sedikitnya 43 orang yang terdiri dari 19 orang calon anggota Rotary Club dan 22 orang anggota RC Bali Denpasar. Saat itu para calon yang diundang belum memahami secara jelas apa itu Rotary. Namun mereka datang dengan semangat untuk mengabdi kepada masyarakat.

Setelah beberapa pertemuan berikutnya, nama dan logo klub dibuat. Pada awal tahun sembilan puluhan, Rotary Club diizinkan membuat logonya sendiri. Tempat pertemuan yang dipilih adalah di Banjar Taman, sehingga nama klub disesuaikan dengan lokasinya yaitu Rotary Club of Bali Taman. Logo club ini dibuat dengan konsep lokasi juga, dimana Bali terkenal dengan beberapa maskotnya seperti Bunga Pucuk Rejuna dan Burung Jalak Putih (Jalak Bali). Dalam salah satu pertemuan para anggota menunjuk Ibu Sri Sudito sebagai Presiden pertama Rotary Club of Bali Taman. Setelah melalui persiapan yang cukup lama, akhirnya pada tanggal 17 September 1991 Rotary Club Bali Taman resmi terbentuk dengan nomor registrasi keanggotaan Rotary International ID 28300.

Seiring berjalannya waktu, salah satu anggota yaitu Makiko Iskandar yang juga istri Past President Radom Iskandar dari RC Bali Denpasar, menawarkan tempatnya untuk dijadikan tempat pertemuan klub, dengan ruangan yang lebih nyaman. Maka sejak tahun 1996 Rotary Club of Bali Taman mengadakan pertemuan rutin di Restoran Ayodya Sanur. Pada tahun 2020 Restoran Ayodya mengalami renovasi besar-besaran sehingga RC Bali Taman memindahkan lokasi pertemuannya ke Restoran Kopi Bali House, Jl. Bypass Ngurah Rai – Sanur. Selama 29 tahun Restoran Ayodya tidak hanya digunakan untuk pertemuan saja, namun juga untuk menyelenggarakan berbagai acara dan kegiatan tanpa dipungut biaya apapun oleh pemiliknya.

Anggota pertama pendiri club atau yang kami sebut sebagai Charter Member, mempunyai tempat khusus dalam organisasi ini. Mengungkapkan penghargaan atas peran dan dedikasi mereka adalah hal yang penting. Berikut adalah daftar anggota pertama Rotary Club of Bali Taman dalam video penghargaan di bawah ini.

Rotary Club Bali Taman merupakan club solid yang beranggotakan berbagai latar belakang dan profesi. Setelah lahir pada tahun 1991, klub ini dengan penuh semangat menggaet salah satu desa terpencil bernama Pesaban di wilayah Karangasem – Bali, untuk diadopsi sebagai desa binaan Rotary. Dimulai dengan pembangunan taman kanak-kanak untuk desa pada tahun 1992, kemudian proyek air & sanitasi pada tahun 1996 dengan Rotary Matching Grant untuk menyediakan air bersih bagi penduduk desa. Proyek ini masih bertahan hingga saat ini dimana lebih dari 2.500 orang mempunyai akses terhadap air bersih di desa Pesaban. Pada tahun 2019 mereka membangun bank sampah untuk memberdayakan perempuan, mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang, memilah dan menjualnya ke bank sampah daerah. Semua uang yang mereka peroleh kembali ke masyarakat dalam bentuk tamasya atau acara desa.

Pada tahun 1997, Rotary Club Bali Taman berhasil menciptakan proyek andalan mereka yang dipersembahkan untuk seluruh wanita di Bali, yang disebut Women’s Health Mobile Clinic. Proyek ini didanai oleh Rotary District 2710 – Jepang, dan masih bertahan hingga saat ini. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelayanan ini silakan klik di sini.

Aggota Rotary Club of Bali Taman di tahun 1997

Memiliki hubungan yang baik dengan Jepang, Rotary Club of Bali Taman mendapat kesempatan untuk membangun sebuah proyek monumental pada tahun 1998, yang didanai oleh Rotary Club of Hiroshima East sebagai proyek peringatan 40 tahun mereka. Proyek ini membangun fasilitas bank darah di Rumah Sakit Umum Sanglah, rumah sakit utama di provinsi Bali. Anda akan menemukan logo Rotary masih berdiri di depan gedung tersebut hingga saat ini. Seiring berjalannya waktu bersama Rotary club lainnya di Bali, mereka berhasil mengisi pusat bank darah dengan mesin-mesin terkini.

Proyek lain yang membanggakan dari klub ini adalah proyek pendidikan yang berlangsung selama 17 tahun, yang dimulai pada tahun 2002. Selama tahun – tahun tersebut Bali Taman telah memberikan beasiswa kepada 150 siswa SD per tahun. Berakhir pada tahun 2019 dimana pemerintah Indonesia berhasil menyelenggarakan pendidikan gratis bagi seluruh siswa sekolah dasar di Indonesia.

Beranjak ke dekade baru setelah didirikan, pada tahun 2003 dengan dorongan kesetaraan gender dan keberagaman anggota klub, Rotary Club of Bali Taman mulai menerima anggota laki-laki ke dalam clubnya. Keputusan tersebut membuat klub tetap solid dan semakin kuat seiring berjalannya waktu.

Kejadian besar dalam tonggak sejarah klub ini terjadi di tahun 2014, di mana seorang dermawan yang rendah hati dan murah hati, Past District Governor Tsutsui dari Distrik 2710 menyumbangkan sejumlah besar dana ke Bali Taman untuk menjalankan proyek khasnya, WHMC, sehingga bisa beroperasi lebih lama lagi. Bus lama diganti dengan yang baru, dan proyek ini masih berlanjut hingga hari ini, melayani lebih dari 30.000 perempuan di Bali.

Untuk melengkapi kesuksesan luar biasa dari pertumbuhan klub ini, salah satu anggota pendiri klub yaitu Makiko Iskandar, berkomitmen untuk menyumbang kepada The Rotary Foundation rata-rata sebanyak USD 50,000 per tahun, sehingga beliau diresmikan sebagai anggota Arch Klumph Society pada tanggal 16 November 2017. Berkat sumbangan dari beliau, Rotary Club Bali Taman mendapatkan pengembalian sebagian sumbangan tersebut pada tahun-tahun berikutnya dalam bentuk dana District Designated Fund, sehingga klub dapat membuat proyek besar melalui Global Grant. Mulai dekade ini, Rotary Club of Bali Taman secara rutin mengadakan proyek Global Grant setiap tahunnya dengan dampak yang lebih tinggi dan jangkauan yang lebih luas.

Selain pelayanan Pencegahan dan Pengobatan Penyakit  (Disease Prevention & Treatment) yang diadakan bersama WHMC dan beasiswa 2.500 untuk Pendidikan Dasar dan Literasi (Basic Education & Literacy), Rotary Club of Bali Taman juga terkenal dengan proyek air dan sanitasinya, di mana mereka telah membangun 110 cubang penampungan air di sekitar Bali untuk membantu ribuan masyarakat mendapatkan air bersih ke depan pintu rumah mereka. Selain itu Bali Taman juga telah membangun lebih dari 500 toilet di Kabupaten Karangasem untuk membantu pemerintah mencapai tujuan Bali Bebas Buang Air Besar Sembarangan.

Rotary Club of Bali Taman selalu berusaha untuk menjadi klub yang dinamis dan solid di distriknya dan akan terus melayani masyarakat. Datang dan bergabunglah dengan kami untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik bagi semua orang.

Tonggak Sejarah

Presiden Klub

Presiden – presiden Rotary Club of Bali Taman memainkan peran penting dalam kelancaran operasional klub dan organisasi ini. Peran penting mereka adalah  membentuk identitas klub, memastikan tujuan dan sasaran tercapai dan melayani anggotanya secara efektif. Berikut adalah presiden klub Rotary Club of Bali Taman dari tahun 1991 – 2023 :